Sisi News

Sisi News – Monkeypox atau cacar monyet mulai menjadi penyakit yang diwaspadai di seluruh dunia. Menurut CDC Amerika Serikat, sebenarnya cacar monyet yang terjadi kepada tubuh manusia ditemukan pertama kali pada tahun 1970 di Republik Kongo.

Kemudian, keberadaan cacar monyet terus berkembang ke beberapa negara di Afrika seperti Ghana, Gabon, Nigeria, Kameron hingga Pantai Gading. 2022 menjadi tahun yang krusial bagi monkeypox, hal itu dikarenakan penyakit tersebut ditemukan di Inggris.

Kini, WHO telah mengeluarkan beberapa panduan untuk menghadapi cacar monyet agar tidak menjadi sebuah pandemi yang menakutkan seperti Covid-19.

Pencegahan Cacar Monyet

Badan Kesehatan Dunia menekankan untuk menghindari kontak dengan jarak dekat dengan orang yang sedang mengalami penyakit kulit. Skin to skin contact, menjadi perpindahan atau penularan tercepat untuk penyakit cacar monyet.

Selain itu, WHO menegaskan bahwa orang yang aktif secara seksual dan sering gonta-ganti pasangan memiliki risiko tertinggi untuk terkena cacar monyet.

Ditambah, cacar monyet bisa langsung mengenai manusia dari hewan yang sudah terinfeksi. Artinya, cacar monyet sangat bergantung pada kontak dekat atau jarak antar manusia maupun hewan.

Sedangkan untuk pencegahan yang komprehensif, vaksin cacar monyet atau JYNNEOS sudah banyak tersedia. Vaksin cacar monyet tidak bisa sembarangan diberikan kepada setiap individu, harus sesuai rekomendasi dokter dan minimal harus berusia 18 tahun.

Untuk itu, masyarakat harus selalu waspada dan menjaga kebersihan untuk mencegah terjadinya cacar monyet.