Sisi News

Sisi News – Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, resmi diusung menjadi Capres dan Cawapres 2024 oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS. Keduanya resmi mendeklarasikan pengusungan tersebut pada hari Sabtu (02/09/2023) di Hotel Majapahit Surabaya, sebagaimana dikutip dari laman Instagram Partai Nasdem.

Deklarasi keduanya tentu menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia secara luas, terutama di kalangan politisi. Salah satu yang menarik tatkala Partai Demokrat melalui Rapat Majelis Tinggi mengumumkan pengunduran diri dari Koalisi Perubahan dan menarik dukungannya terhadap Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya melalui surat resmi yang disampaikan kepada publik. Dikutip dari laman Instagram Partai Demokrat, surat resmi tersebut intinya berisi tentang pengkhianatan Anies Baswedan terhadap semangat perubahan, Piagam Koalisi dan pengkhianatan pernyataan Anies sendiri soal pemilihan Cawapres.

Diketahui dari surat yang ada, pada 14 Juni 2023 Anies Baswedan telah memutuskan untuk berpasangan dengan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Terlepas dari polemik yang ada, pasangan Anies-Cak Imin menjadi menarik, karena keduanya diketahui memilih jalur politik yang berbeda.

Pada pemilu 2019, Cak Imin merupakan salah satu pendukung Presiden Joko Widodo. Sedangkan Anies Baswedan merupakan pendukung dari Prabowo Subianto kala itu.

Deklarasi kemarin mengisyaratkan bahwa politik sangat dinamis. Dengan bersatunya dua politisi yang berbeda ‘jalur’, tentu akan menjadi kekuatan besar.

Dalam berbagai survei, Anies selalu kalah dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Namun, dengan deklarasi yang ada, bukan tidak mungkin nama Anies akan ‘merangsak’ naik, karena mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi Capres yang mendeklarasikan Cawapres nya paling pertama dibandingkan dengan dua Capres lainnya.