Sisi News

Sisi News – Anak-anak memang mungkin selalu hoby untuk berebut perhatian dan rasa kendali. Ketika anak-anak merasa diabaikan atau tidak didengarkan, mereka mungkin bersikeras untuk mendapatkan perhatian Anda. Selain itu, anak-anak merasa perlu untuk mengendalikan kehidupan mereka sendiri.

Sebisa mungkin jauhi dan hindari hukuman berupa fisik, karena hal seperti itu dapat melukai perasaan dan fisik anak. Cara itu mungkin membuat anak menjadi penurut untuk sementara waktu, tapi pada akhirnya anak akan memberontak juga. Berdebat bisa menjadi cara mereka merasa bisa mengendalikan situasi.

Berikut adalah cara menghadapi anak yang sering membantah memerlukan kesabaran dan strategi yang efektif.

1. Tetap Tenang dan Kontrol Emosi

Cara pertama menghadapi anak yang suka membantah adalah jangan terpancing untuk marah atau berteriak. Tetap tenang akan membantu Anda berpikir lebih jernih dan mengendalikan situasi dengan lebih baik.

2. Dengarkan Anak

Seringkali, anak membantah karena merasa tidak didengarkan. Berikan perhatian penuh dan dengarkan apa yang mereka katakan.

3. Beri Penjelasan yang Jelas

Anak-anak perlu memahami alasan di balik aturan atau keputusan. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

4. Konsistensi dalam Penerapan Aturan

Terapkan aturan dengan konsisten. Anak-anak merasa lebih aman dan memahami batasan mereka ketika aturan diterapkan secara konsisten.

5. Berikan Pilihan

Memberikan pilihan kepada anak dapat mengurangi rasa terkekang dan membuat mereka merasa lebih dihargai. Pastikan pilihan yang diberikan masih dalam batas yang dapat Anda terima.

6. Berikan Contoh yang Baik

Anak-anak belajar dari perilaku orang tua mereka. Tunjukkan sikap hormat dan cara berkomunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

7. Apresiasi dan Berikan Pujian

Berikan pujian saat anak menunjukkan sikap positif atau mengikuti aturan. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus berperilaku baik.

Bentuk Parenting yang Mendukung

  • Parenting Positif: Fokus pada memperkuat perilaku baik melalui pujian dan penghargaan daripada hukuman.
  • Parenting Demokratis: Libatkan anak dalam pengambilan keputusan yang sesuai dengan usia mereka untuk membangun rasa tanggung jawab dan otonomi.
  • Parenting Kooperatif: Bekerja sama dengan anak untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi yang saling menguntungkan.

Menghadapi anak yang sering membantah memang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat membantu mereka belajar berperilaku lebih baik dan membangun hubungan yang lebih harmonis.