Sisi News

Sisi News – PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) atau yang lebih dikenal dengan Sampoerna, merupakan salah satu grup perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Sampoerna merupakan produsen produk rokok legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”.

Selama lebih dari satu dekade, Sampoerna memimpin pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 28% pada tahun 2022. Sampoerna merupakan pelopor kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan memperkenalkan produk Sampoerna A pada tahun 1989.

Selain itu, perusahaan yang dimiliki Philip Morris tersebut juga memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang telah dikenal luas, termasuk Dji Sam Soe Magnum, Marlboro Filter Black, dan Sampoerna Kretek.

Tembakau Bebas Asap

Sebagai perusahaan rokok, Sampoerna tidak ingin ketinggalan zaman. Pada tahun 2019, Sampoerna berhasil meluncurkan IQOS Club Indonesia dan beberapa outlet IQOS yang menjadi cikal bakal produk tembakau bebas asap hingga saat ini.

IQOS mulai digandrungi para perokok di Indonesia yang ingin merasakan sensasi yang berbeda atau berhenti merokok. Keseriusan Sampoerna terus berlanjut, pada tahun 2021 HMSP menggelontorkan USD166,1 untuk memproduksi batang tembakau bagi IQOS dengan merek Heets di Karawang, Jawa Barat.

Bahkan pada tahun 2023, dikutip dari Laporan Tahunan HMSP, biaya iklan meningkat hingga mencapai Rp10,4 triliun akibat lonjakan beban promosi untuk produk IQOS.

Sampoerna juga mengklaim bahwa pengguna IQOS sudah mencapai 1,5 juta orang per Januari 2024. Dengan komitmen Sampoerna yang ingin menciptakan produk tembakau bebas asap, secara langsung HMSP membantu memperluas lapangan kerja baru.

Yang terbaru, IQOS meluncurkan batang tembakau dengan merek Terea. Di mana Terea merupakan batang tembakau yang terbuat dari cengkeh asli.

Harga yang ditawarkan Sampoerna untuk satu bungkus Terea juga sangat terjangkau, yaitu Rp30.000 saja.