Sisi News – Tidur merupakan aktivitas yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bahkan menurut jurnal National Library of Medicine, tidur dapat meningkatkan kemampuan kognitif, memori, bahasa dan pertumbuhan fisik.
Dalam sehari bayi yang baru lahir membutuhkan waktu tidur hingga 16 jam. Kemudian saat menginjak usia balita, total durasi tidur bayi hanya berkisar antara 12-13 dalam sehari.
Bagi kebanyakan orang tua terutama kaum ibu, jam tidur bayi sangat mempengaruhi aktivitas sehari=hari. Banyak yang beranggapan bahwa saat bayi sedang tertidur, merupakan momen di mana para ibu bisa melakukan ‘me time’.
Nyatanya, banyak para ibu yang ikut tertidur bersama bayinya karena merasa kelelahan. Hal itu disebabkan salah satunya karena tidak diterapkannya sleep training pada bayi.
Lalu pertanyaannya, kapan sebenarnya sleep training dapat diterapkan?
Menurut Baby Center, sleep training sebenarnya tidak mengenal mulai dan batas usia. Setiap orang tua bisa menerapkan sleep training kapan saja.
Yang paling penting, sleep training harus dilakukan secara konsisten dengan melakukan beberapa tips berikut:
Wajib Nap
Untuk menerapkan sleep training, bayi wajib melakukan nap. Orang tua dapat menerapkan nap di pagi, siang atau sore hari.
Tidur Malam Di Awal
Sleep training dapat berjalan saat tidur di malam hari pada awal waktu. Orang tua bisa menerapkan mulai dari jam 7 hingga 8 malam.
Rutinitas Sebelum Tidur
Bayi yang sedang dalam proses sleep training harus memiliki rutinitas sebelum tidur. Hal itu dapat dilakukan dengan membaca buku, mandi atau bermain di ruang kamar tidur.
Kondisikan Kamar Senyaman Mungkin
Keberhasilan sleep training sangat dipengaruhi oleh suasana kamar dan lingkungan sekitarnya. Saat tidur, bayi membutuhkan suasana yang tenang, nyaman dan gelap.
Rutinitas Saat Tidur
Saat melakukan sleep training, bayi bisa dibiasakan untuk mendengar, melihat atau merasakan sesuatu yang membuatnya tenang. Mulai dari dinyanyikan lagu dengan suara yang pelan, di tepuk, melihat lampu tidur dan lain sebagainya.