Sisi News

Sisi News – Ketika bepergian menggunakan pesawat, ada beberapa aturan dan regulasi yang harus diikuti oleh penumpang. Aturan tersebut salah satunya terkait barang bawaan, terutama dalam kategori barang-barang yang dilarang. Salah satu barang yang kerap kali dipertanyakan adalah buah kelapa. Mengapa buah kelapa tidak diperbolehkan dibawa di dalam pesawat? Berikut ini penjelasan lengkap mengenai alasannya.

1. Potensi Kebocoran dan Bahaya Cairan

Buah kelapa, khususnya kelapa muda yang masih mengandung air, memiliki potensi kebocoran yang cukup tinggi. Cairan yang terdapat di dalam buah kelapa bisa bocor atau tumpah ketika mengalami tekanan udara yang berubah-ubah di dalam kabin pesawat.

Kebocoran ini bisa menyebabkan masalah bagi sistem pesawat atau mengganggu kenyamanan penumpang lainnya. Sebagai contoh, cairan kelapa yang tumpah bisa membuat lantai menjadi licin. Tidak hanya itu, cairan kelapa dapat merusak barang bawaan lainnya jika tidak dikemas dengan baik.

2. Tekanan Udara dan Potensi Meledak

Tekanan udara di dalam kabin pesawat sangat berbeda dengan tekanan udara di darat. Buah kelapa, terutama yang masih utuh dan belum terbuka, bisa mengalami peningkatan tekanan internal.

Akibatnya, kelapa bisa “meledak” atau pecah jika tekanan dalam buah tersebut meningkat secara signifikan. Ledakan kecil ini, meskipun tidak berbahaya secara langsung, bisa menyebabkan kerusakan pada barang-barang lain atau menimbulkan ketakutan di kalangan penumpang.

3. Regulasi Maskapai dan Otoritas Penerbangan

Sebagian besar maskapai penerbangan mengikuti aturan yang ketat terkait barang-barang yang boleh dan tidak boleh dibawa di dalam pesawat, baik di kabin maupun di bagasi.

Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) di Amerika Serikat, misalnya, menetapkan bahwa cairan dalam jumlah besar (lebih dari 100 ml) tidak boleh dibawa ke dalam kabin pesawat.

Meskipun buah kelapa tidak secara eksplisit disebutkan, kandungan air yang tinggi pada buah kelapa membuatnya dikelompokkan sebagai barang yang dilarang. Beberapa maskapai juga memiliki aturan khusus mengenai buah-buahan segar atau produk pertanian lainnya untuk menghindari penyebaran hama atau penyakit.

4. Risiko Biologis dan Keamanan Pangan

Selain faktor teknis terkait tekanan dan cairan, ada juga alasan keamanan pangan dan risiko biologis. Beberapa negara memiliki aturan ketat tentang impor produk pertanian, termasuk buah-buahan, untuk mencegah masuknya hama atau penyakit yang bisa membahayakan ekosistem lokal.

Membawa buah kelapa melintasi perbatasan internasional tanpa izin yang diperlukan bisa berakibat pada denda atau penyitaan barang oleh otoritas setempat.

5. Alternatif Pengiriman

Jika memang perlu membawa kelapa ke tujuan tertentu, alternatif yang lebih aman adalah dengan menggunakan jasa pengiriman khusus yang sudah berpengalaman menangani barang-barang semacam ini.

Jasa pengiriman tersebut biasanya memiliki prosedur pengemasan yang lebih baik dan dapat memastikan bahwa kelapa sampai ke tujuan dengan aman tanpa melanggar regulasi penerbangan.

Buah kelapa, meskipun terlihat sebagai barang yang aman dan umum, ternyata memiliki beberapa risiko ketika dibawa di dalam pesawat.

Potensi kebocoran, perubahan tekanan udara, regulasi maskapai, dan risiko biologis menjadi alasan utama mengapa kelapa tidak boleh dibawa ke dalam kabin pesawat. Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya memeriksa aturan maskapai dan regulasi negara tujuan untuk memastikan barang bawaan Anda sesuai dengan ketentuan yang berlaku.