Sisi News

Sisi News – Thermal scanner adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu tubuh secara real-time. Sejak munculnya berbagai wabah penyakit, thermal scanner menjadi andalan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit di tempat-tempat umum, seperti bandara.

Salah satu penerapan thermal scanner yang paling signifikan adalah di bandara, khususnya Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, yang menjadi salah satu gerbang utama masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Apa Itu Thermal Scanner?

Thermal scanner adalah perangkat yang menggunakan teknologi inframerah untuk mendeteksi panas yang dipancarkan oleh tubuh manusia. Alat ini dapat dengan cepat mengukur suhu tubuh seseorang dari jarak jauh, tanpa perlu kontak langsung, sehingga sangat ideal untuk digunakan di tempat-tempat dengan lalu lintas tinggi seperti bandara. Thermal scanner bekerja dengan menangkap radiasi inframerah yang dipancarkan oleh tubuh dan mengonversinya menjadi gambar visual yang menunjukkan distribusi suhu.

Kegunaan Thermal Scanner di Bandara Bali

Seiring dengan merebaknya wabah penyakit baru seperti Mpox (dahulu dikenal sebagai Monkeypox), pemerintah dan otoritas bandara di Bali telah memperketat prosedur pemeriksaan kesehatan, salah satunya dengan penggunaan thermal scanner.

1. Deteksi Dini

Thermal scanner di Bandara Bali memainkan peran penting dalam deteksi dini gejala awal dari infeksi virus seperti Mpox. Mpox dapat menyebabkan demam tinggi, dan peningkatan suhu tubuh ini dapat langsung terdeteksi oleh thermal scanner, memungkinkan petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada penumpang yang dicurigai.

2. Pencegahan Penyebaran

Dengan mendeteksi penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas normal, thermal scanner membantu mencegah penumpang yang mungkin terinfeksi membawa virus ke dalam negeri atau menyebarkannya kepada orang lain di bandara. Ini penting mengingat Bali merupakan destinasi wisata internasional yang menerima ribuan wisatawan setiap harinya.

3. Kecepatan dan Efisiensi

Dibandingkan dengan metode pengukuran suhu tubuh tradisional seperti termometer, thermal scanner jauh lebih cepat dan efisien. Penumpang tidak perlu berhenti sejenak untuk diukur, karena thermal scanner dapat mendeteksi suhu tubuh saat mereka bergerak melewati alat ini. Ini sangat mengurangi waktu antrian dan meningkatkan kenyamanan penumpang.

4. Non-Kontak dan Aman

Thermal scanner adalah alat non-kontak, yang berarti tidak ada risiko transmisi virus melalui alat ini. Hal ini sangat penting di tengah pandemi di mana meminimalisir kontak fisik sangat dianjurkan.

Tantangan dalam Penggunaan Thermal Scanner

Dikutip dalam laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa thermal scanner memiliki banyak manfaat, penggunaan thermal scanner juga memiliki beberapa tantangan.

Pertama, tidak semua orang dengan suhu tubuh tinggi terinfeksi virus; faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik, lingkungan yang panas, atau kondisi medis lainnya dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

Ini bisa menyebabkan false positives atau penanda positif yang salah. Selain itu, thermal scanner tidak dapat mendeteksi virus secara langsung. Alat ini hanya mendeteksi gejala yang mungkin disebabkan oleh infeksi virus.

Pentingnya Kolaborasi dengan Pemeriksaan Lanjutan

Thermal scanner hanyalah langkah awal dalam proses deteksi virus di bandara. Jika seorang penumpang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi, pemeriksaan lebih lanjut seperti wawancara kesehatan, tes laboratorium, atau karantina sementara mungkin diperlukan untuk memastikan apakah penumpang tersebut terinfeksi Mpox atau penyakit menular lainnya.

Kolaborasi antara teknologi dan tindakan medis manual ini sangat penting untuk memastikan akurasi dan efektivitas dalam mencegah penyebaran virus.

Dengan penerapan thermal scanner di Bandara Bali, diharapkan deteksi dini dan pencegahan penyebaran virus seperti Mpox dapat dilakukan dengan lebih efektif, menjaga keselamatan para penumpang dan penduduk setempat dari potensi wabah yang mengancam kesehatan masyarakat.