Sisi News

Sisi News – Di era digitalisasi saat ini, banyak bisnis baru yang bermunculan. Namun, tidak sedikit juga bisnis yang berjatuhan atau mengalami kebangkrutan.

Sebut saja bisnis seperti aplikasi multiguna, e-commerce hingga AI, semuanya muncul di zaman digital. Di sisi lain, bisnis seperti produsen kaset, CD, kantor pos (surat) hingga bisnis wartel (warung telekomunikasi).

Berbicara mengenai bisnis dan digitalisasi, banyak juga bisnis atau usaha yang sangat kuat dan tahan terhadap gempuran digitalisasi. Berikut ini Sisi News merangkumnya:

Warung Tradisional

Beberapa pengamat menganggap bisnis warung tradisional atau yang biasa menjual produk makanan/minuman hingga sembako akan sangat terdampak dengan adanya digitalisasi.

Nyatanya dengan kemajuan teknologi, bisnis warung tradisional malah semakin dicari oleh konsumen secara online.

Percetakan

Dengan adanya gempuran digitalisasi, bisnis percetakan makin berkembang dengan pesat. Hal itu dikarenakan dengan adanya digitalisasi, proses produksi percetakan seperti desain banner, pamflet, brosur dan kartu nama menjadi lebih cepat.

Billboard

Banyak yang menganggap bahwa dengan adanya digitalisasi, media pemasaran dapat dilakukan secara online melalui media sosial. Nyatanya, bisnis billboard semakin menunjukkan tren yang positif.

Brand besar masih mempercayai saluran pemasaran melalui billboard agar dapat diingat oleh semua orang.

Warnet (Warung Internet)

Bisnis yang berhubungan dengan internet pasti sangat terbantu dengan adanya digitalisasi. Warnet menjadi salah satu bisnis yang terdampak secara positif.

Konsumen masih menjadikan warnet tempat untuk menghibur diri, hal itu dikarenakan kebersamaan di dalam warnet tidak dapat tergantikan.

Perawatan Diri

Usaha yang berhubungan dengan perawatan diri seperti SPA, barbershop hingga panti pijat menjadi salah satu bisnis yang tetap bertahan di tengah gempuran digitalisasi.

Bahkan bisnis perawatan diri membuat ‘gebrakan’ dengan pelayanan home service.